ARA AITA- pasca setelah puluhan mahasiswa
Institut Agama ISlam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya Fakiltas Dakwah berdemo
di depan gedung B, dengan keadaan tentang dan para mahasiswa berdemo telah
usai dekan Fakultas Dakwah Dr. H. Aswadi M.Ag dengn raut wajah senyum sinis
membongkar sendiri palang “ FAKULTAS
DISEGEL” dan beberapa unit motor untuk penghalag, dan para mahasiswa yang
melihatpun hanya diam sedikit takut, selasa (05/03/2013).
Para mahasiswa berdemo karena
menilai pihak Fakultas kurang peduli terhadap renofasi gedung yang dapat
menghambat kegiatan belajar mengajar di Fakultas. “Pihak fakultsas sudah berjanji
dalam renofasi ini hanya akan berjalan dalam jangka waktu 2 atu 3 bulan saja,
tetapi sampai saat ini pun renofasi masih belum selesai” ungkap Fikri mahasiswa
jurusan komunikasi, setelah ditemui di depan fakultas, selasa ( 05/03/2013).
Dan bukan hanya itu saja,
mereka berdemo juga karna pihak fakultas menyelewengkan dana praktikum yang
telah dibayar beberapa mahasiaswa, dan penarikan uang wisuda penuh dengan tanda tanya. “Rektorat membuat kebijakan
bahwa setiap mahasiswa yang mau lulus wajib membayar wisuda sebesar 550 ribu.
350rb uangnya dipakai sebagai dana pelaksanaan wisuda. sedangkan 200rb dipakai
untuk yudisium. Pelaksanaan wisuda dan yudisium sifatnya hanya sekedar
seremonial. Apakah dananya sebesar itu. Yudisium pelaksanaannya seperti sebuah
seminar, yang kalau mahasiswa mengadakan sminar paling dikenai biaya
5000-30.000. lalu 200rb untuk apa saja” Ungkap Anggiat Saputra salah satu
mahasiwa prodi sosiologi, selasa (05/03/2013).
“Dan yang lebih parah ternyata fakultas dakwah melakukan kebijakan
menyimpang dengan menarik biaya Rp 650 ribu per mahasiswa yang akan wisuda. Berarti
fakultas menarik biaya 100 ribu lebih
banyak dari ketentuan dari rektorat. Ketika diklarifikasi melalui aksi tanggal
5 maret kemarin, fakultas berdalih bahwa uang 100 ribu itu untuk jaga-jaga.
Sungguh aneh kan..?”. Kata Khoiron mahasiswa
jurusan MD ketika demo berlangsung, selasa (05/03/2013)
Dibalik program praktikum fakultas dakwah yang penuh tanda tanya. “Mereka
meminta sejumlah uang praktikum pada tahun 2009 kemarin, dan angkatan 2009
hanya 3 kali praktikum yang seharusnya 6 kali praktikum dimulai dari semester
3, berarti fakultas dan prodi/jurusan tidak melaksanakan 3 kali praktikum
dengan nilai uangnya kurang lebih 500 juta. Di angkatan 2010 hanya 2 kali praktikum
yang seharusnya 4 kali praktikum dari semester 3. Berarti fakultas dan
prodi/jurusan menghutang 2 kali praktikum yang nilai uangnya kurang lebih 350
juta. Bahkan angkatan 2011pun sekali praktikum yang seharusnya 2 kali praktikum
diawali di semester 3. Dan bahwasanya fakultas dan prodi/jurusan tidak
melaksanakan 1 kali praktikum dengan nilai uangnya kurang lebih 150 juta”. Ujar
beberapa mahasiswa angkatan 2010, ketika di temuri di depan gazebo Udhulidin,
selasa (05/03/2013).
Berarti, praktikum yang selama ini dilakukan belum mampu menyerap
anggaran dana yang tersedia. Dan asumsi kasarnya, fakultas dan prodi/atau
jurusan tidak melaksanakan 6 kali praktikum,
jika di kalkilasi nilai uangnya lebih dari 1 M kepada mahasiswa fakultas dakwah.
Selama prodi dan jurusan tidak mampu membuat praktikum yang benar-benar
efektif, maka penyerapan danapun tidak maksimal, alasan mengapa pengajuan
pencairan dana praktikum selalu terhambat karna pihak prodi dan jurusan tidak
mampu melaksanakan program peaktikum secara efektif, dan anggaran yang di
ajukan pun tidak realistis.
0 komentar:
Posting Komentar