Demonstrasi Mahasiswa, IAIN Ricuh




Aksi demo yang dilakukan beberapa mahasiswa fakultas syariah dan dakwah berujung kerusuhan. Mereka menuntut adanya kejelasan dana praktikum dan puspema yang dinilai telah merugikan mahasiswa. 

Rabu, 06 maret 2013 sebelum adanya aksi dari mahasiswa, nampaknya, pihak keamanan telah mengantisipasi adanya demo lanjutan dari beberapa mahasiswa. Terlihat kawat berduri melintang sepanjang depan kantor rektorat.

Suasana riuh dimulai ketika beberapa mahasiswa mendatangi kantor rektorat sekitar pukul 08.00 dengan disertai orasi dan teriakan-teriakan. Sempat juga diwarnai aksi mempermainkan gas sepeda motor dengan keras-keras. Mereka menyerobot masuk kantor rektor, namun aksi mereka berhasil dihadang oleh pihak keamanan yang sudah berjaga-jaga di depan pintu masuk. Merasa terhalang-halangi, mereka meminta rektor menemui mereka. Dengan disertai teriakan akhirnya rektor prof. Dr Ab’dul A’la bersedia menemui para demonstran yang telah menunggu di depan pintu masuk rektorat.
 
Suasana agak tenang ketika para demonstran menyampaikan aspirasinya kepada rektor.  Mahasiswa menyampaikan aspirasinya terkait tentang kasus biaya praktikum sejak tahun 2009. Selain itu, mahasiswa menuntut juga tentang penyalahgunaan wewenang puspema (pusat pendampingan mahasiswa). Rektor pun menanggapi aspirasi mahasiswa ,” Kita harus saling memahami bukan saling menghakimi”. Respons rektor pun ditanggapi mahasiswa dengan menuntut kepada mereka saja yang  tidak bertanggung jawab.

            Setelah rektor menanggapi aspirasi mahasiswa, sempat terjadi aksi dorong antara pihak keamanan rektorat dengan mahasiswa, karena tanggapan dari rektor kurang bisa menjawab apa yang dituntut mahasiswa. Pada saat itu, emosi mahasiswa mulai terpancing. Dengan satu komando dari korlap dengan cara menghitung sampai sepuluh.  Untuk bertujuan menembus pihak keamanan rektorat untuk masuk ke gedung rektorat. Mahasiswa masuk untuk mencari ketua puspema dan memminta kejelasan tentang puspema.

            Ketua puspema Ahmad Khubby Ali Rohmat, M. Si menemui para demonstran, dan  menanggapi persoalan puspema. “Desain puspema dimulai pada tahun 2009/2010. Sehingga,  penarikan dilakukan pada tahun 2009”. Ujarnya. 

Mahasiswa meminta kejelasan  transparasi dana keuangan yang  diperuntukkan kegiataan puspema. Menanggapi hal itu ketua puspema berjanji untuk memperlihatkan  data keuangan.

            Namun, setelah lama  menunggu para demonstran sudah mulai emosi dan memaksa untuk masuk ke gedung rektorat. Terjadi aksi dorong-dorongan antara para demonstran yang  ingin masuk ke gedung rektorat. Kericuhan pun tak terelakkan. mahasiswa yang kecewa menghancurkan pot bunga yang ada disekitar gedung rektorat. Terjadi baku hantam juga antara keamanan dengan demonstran.  Kerusuhan semakin memanas saat para demonstran memukuli kaca rektorat dengan sisa-sisa pot yang ada.

            Para demonstran berhasil memasuki gedung rektorat dan mulai menghancurkan fasilitas yang ada. Dengan emosi memuncak, para pendemo semakin membabi buta, Sebelumnya aksi para pendemo yang sudah klimaks dalam emosinya juga sempat membakar jas almamater di dalam rektorat. Tidak hanya itu, mereka  juga mencari berkas-berkas atau arsip-arsip yang ada di dalam rektorat untuk membakarnya. Para pendemo dan pihak rektorat sempat terjadi tarik ulur mengenai berkas dan arsip tersebut

Lantas  mereka keluar dan melanjutkan aksinya dengan melempari  kaca-kaca luar kantor rektorat dengan batu-batu yang berserakan. setelah berhasil memasuki gedung rektorat dan mengubrak-abrik di dalamnya, logo yang bertuliskan IAIN Sunan Ampel telah berhasil di bongkar dan membawanya ke luar dan di bakar langsung di depan gedung rektorat. 

Akan tetapi pihak dari rektorat tidak bisa melawan pendemo yang kian brutal, akhirnya berkas-berkas tersebut berhasil di ambil oleh para pendemo, Kericuhan terus berlangsung, setelah cukup puas menjarah gedung rektorat, para pendemo tak ada hentinya berorasi yang menyuarakan tentang rektor, terus menerus lontaran-lontaran yang bersifat menghujat dan meminta agar rektor turun dari jabatannya sekarang juga.

 Sempat berhenti sebentar karena suara adzan dzuhur berkumandang, akan tetapi setelah itu orasi masih berlanjut, dan penutupan jalan menuju ke fakultas ushuludin dan fakultas syariah.
 
Setelah itu mereka tetap berorasi dengan suara lantangnya yang khas dari pendemo. Aksi ini terus menerus dilakukan oleh para pendemo sampai pada akhirnya pihak kepolisian datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Dengan kesigapannya massa yang berdemo berhasil di bubarkan.

Pihak kepolisian akhirnya mengamankan para mahasiswa yang terlibat dengan aksi anarkis. Tidak luput juga polisi mengamankan korlap demo. Akhirnya karyawan di gedung rektorat membersihkan sisa-sisa kerusuhan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar