Mahasiswa Lebih Sibuk Nongkrong


 Gaya hidup mahasiswa kini telah membuat tujuan utama untuk menuntut ilmu mulai luntur. Tak jarang julukan mahasiswa yang sibuk nongkrong dibandingkan sibuk dengan mengerjakan tugas-tugas kuliah kini telah melekat. Tugas-tugas kuliah terbengkalai, sering bolos kuliah, dan semua itu nantinya akan berpengaruh terhadap nilai IPK mereka.
 
Tujuan utama seorang mahasiswa yaitu belajar, mereka mengklaim bahwa belajar adalah suatu yang membosankan. Salah satunya dengan membolos kuliah mereka bisa terhindar dari kebosanan yang kadang menghampiri para mahasiswa. Mahasiswa seharusnya belajar jika ada waktu luang. Tapi kenyataanya banyak mahasiswa yang meluangkan waktu luangnya untuk  asik nongkrong dan jalan-jalan  ke mol. Kenyataan ini tak dapat dipungkiri lagi. Tidak hanya Mahasiswa laki-laki namun juga mahasiswa perempuan.

Mahasiswa laki-laki sering memanfa’atkan waktu senggangnya untuk nongkrong di warung kopi. Apabila mereka yang lagi asik ngopi dan berbincang-bincang dengan teman-temannya pasti mereka malas untuk kembali ke kampus lagi dan pada akhirnya mereka membolos kulih.  Walaupun ada juga yang tetap datang ketika ada jam kuliah tapi akhir-akhirnya telat. Mahasiswa yang seperti ini tak jarang terlihat bingung dalam mengerjakan tugas dan telat mengumpulkan tugas.  

Salah satu mahasiswa psikologi kelas G1 menuturkan bahwa ngopi dan nongkrong sebenarnya sebagai sebuah kebiasaan yang paling disuka kebanyakan laki-laki. Namun langsung berhubungan dengan proses belajar saya,  “kenyataannya ngopi dan nongkrong membuat nilai akademis saya semakin menurun”, ujarnya pada wartawan New News.

Berbeda dengan mahasiswa laki-laki yang meluangkan waktu luangnya untuk nongkrong di warung kopi. Mahasiswa perempuan yang terkesan selalu memperhatikan fashion, mereka meluangkan waktunya untuk jalan-jalan ke mol. Banyak dari mereka disana hanya sekedar jalan-jalan melihat baju-baju, sepatu, dan accesories, makan-makan, dan nonton film saja.

Ada juga yang lebih sering pergi ke Mall untuk berbelanja, biasanya yang mereka cari adalah pakaian dan accessories. Semua itu dilakukan untuk menunjang penampilan mereka dalam hal berbusana. “Penampilan jelas penting, karena seseorang dapat dinilai dari penampilannya,” ujar Dyah, mahasiswi semester dua jurusan psikologi.

Menurut Andriani salah satu mahasiswa yang saat ini masih semester dua jurusan ekonomi syari’ah, menyatakan bahwa jalan-jalan ke mol adalah suatu kebutuhan  yang harus dipenuhi. Karena dengan jalan-jalan ke mol saya bisa menyegarkan otak, setelah menjalani jadwal kuliah yang padat.

Sementara itu banyak juga mahasiswa laki-laki dan perempuan yang mengisi waktu luangnya untuk pergi ke perpustakaan. Mereka tidak setujuh jika pergi nongkrong di warung kopi dan  jalan-jalan ke mol sebagai suatu kebutuhan mahasiswa.

“ Menurut saya, jika mahasiswa yang melungkan waktunya ketika menunggu jam kuliah untuk sekedar jalan-jalan ke mol sangat tidak pantas. Karena jika waktu luang hanya digunakan untuk pergi jalan-jalan ke mol waktu akan terbuang sia-sia dan saya tidak akan mendapat manfa’at untuk sesuatu yang menunjang proses belajar saya,” ujar mahasiswa yang biasa di panggil lia.

Hal senada juga diungkapkan Fa’izatul lailya, mahasiswa jurusan psikologi in juga menambahkan bahwa selama ini mahasiswa yang sering meluangkan waktunya untuk  jalan-jalan ke mol dan nongkrong itu bukan suatu kebutuhan, tapi itu keperluan yang sudah menyatu dalam kebiasaan kita.
Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam kehidupan, terutama di kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya yang berada di kota metropolitan. Hampir semua fasilitas dan kebutuhan terpenuhi di kota ini. Masyarakat dimanjakan dengan pusat-pusat perbelanjaan dan banyaknya tempat hiburan, termasuk mahasiswa.

Karena banyak mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya berasal dari luar kota, biaya pengeluaran yang dibutuhkan untuk berbelanja atau nongrong juga sepenuhnya dari keluarga. Mereka jauh dari pengawasan orang tua maupun keluarga, sehingga terkesan bebas dalam mengolah biaya kehidupan mereka. Ini membuat pengeluaran semakin banyak demi mementingkan penampilan dan gaya hidup. (22/03)

                                                                                                                        (LEN/FIR)

                                               

0 komentar:

Posting Komentar