Presiden Ideal Harapan IAIN


Seorang pemimpin itu harus bisa menjadi panutan untuk semua orang. Layaknya seorang pemimpin dalam sebuah rumah tangga, misalnya. Harus memimpin rumah tangganya dengan baik, bertanggung jawab dalam semua hal, mengayomi dan memahami keadaan keluarganya. Begitupun dengan Presiden. Seorang Presiden harus bisa memimpin dengan baik, bijaksana, bertanggung jawab, jujur, cerdas, mengayomi warganya, mau untuk dikritik, terbuka, mempunyai kemampuan untuk memimpin, dan berjiwa sosial yang tinggi. Biasanya yang kita ketahui, seorang presiden itu memimpin suatu negara. Di sini presiden yang dimaksud memimpin mahasiswa dalam Perguruan Tinggi Institut Agama Islam atau dikenal dengan IAIN. Perguruan tinggi IAIN Sunan Ampel Surabaya itu merupakan lingkup Islam dan kental hubungannya dengan agama. Jadi figur presiden yang memimpin suatu Perguruan Tinggi yang berbau Islam, harus bisa menjadi contoh atau suritauladan yang baik dan memiliki moral serta akhlak yang baik. 

Dalam mempromosikan dirinya sebagai presiden atau istilahnya kampanye, calon-calon presiden sebaiknya melakukan sosialisasi di setiap-setiap kelas atau diberbagai jurusan, agar mahasiswa mengetahui siapa saja kandidat presidennya. Karena mahasiswa tidak tau menau mengenai pemilihan presiden. Menurut Doni salah satu mahasiswa semester dua jurusan BKI, hampir 75 persen mahasiswa semester dua tidak tau siapa calon presidennya. Bahkan ketika selesai mencoblos pun mahasiswa tetap tidak mengetahui dan tidak mengerti siapa calon presidennya serta dari fakultas mana pun juga tidak tau.

Presiden di IAIN harus lebih baik dari presiden sebelumnya dan tidak hanya sebagai formalitas saja. Presiden harus bergerak atau berperan aktif ketika suasana kampus sudah mulai goyah atau tidak kondusif, ataupun ada demo-demo yang sangat anarkis dan tidak pantas dilakukan dikampus IAIN, dari situ presiden harus terjun langsung untuk menangani permasalahan tersebut. 

Presiden yang ideal itu harus bisa menerapkan dua objek. Yang pertama, bagaimana presiden melihat pada lembaga organisasi yang sangat mendukung terhadap skill mahasiswa. Kita tau saat ini bahwa mahasiswa kurang tertarik dengan UKM-UKM (Unit Kegiatan Mahasiwa) yang ada di kampus. Padahal mahasiswa mempunyai bakat atau kemampuan tersendiri dan harus dikembangkan. Presiden harus lebih menggerakkan atau sosialisai kepada mahasiswa-mahasiswa agar berminat untuk mengikuti UKM atau lembaga-lembaga organisasi lainnya. Supaya mahasiswa tidak hanya berpatokan pada kuliah saja dan sibuk dengan tugas-tugas kuliah, tetapi juga ada organisasi-organisasi atau kegiatan-kegiatan yang mampu mendukung bakat yang dimilikinya. Dengan begitu UKM-UKM yang ada atau lembaga-lembaga organisasi tidak hanya sebagai formalitas semata. Dan yang kedua, presiden juga harus membangun sebuah partisipasi antar organisasi lintas fakultas. Istilahnya di sini adalah membangun solidaritas antar organisasi, agar tidak ada persaingan antar fakultas. Persaingan memang perlu, tapi jika persaingan itu menimbulkan suatu permusuhan apakah itu pantas terjadi di kampus IAIN ini yang mana citra Islamnya sangat kuat. Jadi presiden memang harus berperan aktif dalam segala hal mencakup lingkup kampus. Karena presiden itu merupakan orang terpenting dan mempunyai kedudukan yang tinggi.

Harapan kita semua adalah memiliki presiden yang intelektualnya tinggi, mempunyai pola pikir maju yang dapat merubah kondisi IAIN saat ini untuk menjadi lebih baik. Presiden tidak hanya berkualitas tetapi juga harus berkuantitas. Serta mempunyai daya loyal yang tinggi terhadap anggota, loyal dalam kerjaan, dan disiplin pada waktu. Menurut Sri Handayani mahasiswa BKI semester dua, bahwa seorang presiden harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap jabatannya. Tidak hanya formalitas belaka. Semoga presiden tahun ini dapat menjalankan tugasnya dengan lancar dan baik.  


 



0 komentar:

Posting Komentar