Pertaruhan, Kuliah Yang Efektif


Kegiatan para remaja cukup bervariasi dan banyak sekali ada kegiatan positif maupun negatif yang dilakukan. Seperti halnya yang dilakukan oleh para mahasiswa. Selain  melakukan kegiatan utamanya yaitu kegiatan akademis. Para mahasiswa pun melakukan kegiatan yang lainnya untuk menunjang sebuah prinsip hidup yang mereka lakukan. Walaupun kegiatan itu ada yang positif maupun negatif.

            Bisa diambil contoh untuk memperbanyak sebuah pertemanan mahasiswa melakukan kegiatan untuk kumpul bersama teman-temannya. Meskipun kegiatan itu hanya bercanda ria atau kegiatan itu dilakukan untuk penunjang prestasi akademisnya di kampus. 

            Seperti halnya pergaulan yang terjadi ditengah-tengah mahasiswa ngopi di malam hari hingga larut malam. beberapa mahasiswa melakukannya untuk mengisi waktu luangnya. Biasanya ngopi ini dilakukan oleh para mahasiswa. Namun, sesuai dengan keadaannya banyak juga para mahasiswi. Dan bahkan kegiatan ngopi ini dilakukan hingga larut malam. Tidak menutup kemungkinan juga bisa sampai dilakukan hingga pagi hari. 

Pertanyaannya apakah kegiatan ini efektif dilakukan oleh para mahasiswa. Yang secara strata di masyarakat adalah seorang akademisi yang mampu bermanfaat untuk orang lain?

Apakah efek ini juga tidak berimbas pada saat perkuliahan dilakukan. Kegiatan ini membuat perkuliahan tidak efektif. Misalnya, jika mahasiswa melakukan ngopi hingga larut malam kemungkinan mahasiswa akan kurang tidur. Akhirnya, berimbas juga pada saat kuliah mahasiswa akan tidur di ruangan perkuliahan.

Lain halnya jika pada saat ngopi para mahasiswa melupakan tugasnya menjadi seorang akademisi. Bisa dikatakan mahasiswa tidak mengerjakan tugasnya sebagai akademisi. Kuliah hanya sekedar masuk mengisi absensi terus jika sudah selesai langsung pulang. Hal itu pasti akan terjadi karena pada saat ngopi pun hanya membuat kesenangan sendiri. Dan melupakan tugasnya sebagai mahasiswa. Bisa dipastikan nilai yang didapat akan mengalami fluktuatif. Karena tidak konsistennya pada saat kuliah. Dan bisa dipastikan juga mahasiswa itu tidak mendapat ilmu yang diajarkan saat perkuliahan berlangsung.

Lebih parahnya lagi jika mahasiswi ikut ngopi juga dan hingga larut malam. Pasti banyak persepsi buruk oleh orang lain pada seorang mahasiswi. Apalagi mahasiswi  melakukan ngopi hingga larut maam bersama seorang laki-laki yang bukan muhrimnya. Bisa membuat mahasiswi itu dianggap sebelah mata atau disebut perempuan gampangan. Efek buruk yang terjadi pada saat ngopi hingga larut malam sangat merugikan mahasiswa khususnya oleh mahasiswi.

Meskipun ada beberapa kemanfaatan yang diperoleh dari segelas kopi, seperti halnya yang dituliskan pada website http://health.okezone.com . dalam sebuah artikel ini ada beberapa manfaat dari kopi yaitu seperti kopi dapat mencegah batu empedu,kopi mengurangi tingkat depresi, kopi tingkatkan memori, kopi tingkatkan metabolisme tubuh, kopi kurangi risiko Parkinson, Antioksidan dalam kopi melebihi sayur & buah, Kopi tingkatkan stamina.

Namun ada juga hal negatif yang ditimbulkan oleh segelas kopi. Hal ini dituliskan pada forum di internet. Forum itu memberikan sebuah artikel tentang bahaya meminum segelas kopi jika berlebihan. Disebutkan bahwa 100 miligram kafein (sekitar secangkir kopi) dapat meningkatkan laju metabolisme 3-4 persen. Dalam Reader’s Digest edisi Desember 1994, diberitakan bahwa wanita yang mengonsumsi 300 mg kafein setiap harinya memiliki kesempatan 27 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang terbebas darinya. 

Dalam sebuah kesimpulan laporan lain disebutkan, wanita yang mengonsumsi 5-7 gr kafein per bulan (setara dengan dua cangkir kopi per hari) memiliki kemungkinan dua kali lipat terkena endometriosis dari pada yang tidak mengonsumsi kafein.

            Apakah para pembaca masih ingin melakukan kegiatan ngopi ini dilakukan secara berlebihan. Bahkan, sampai larut malam dan secara terus menerus. 

Solusi untuk mahasiswa dalam permasalahan ini. Khususnya harus dari kesadaran para mahasiswa dan mahasiswi untuk mencapai cita-cita awal saat masuk kuliah. Tidak ketinggalan juga kesadaran diri untuk merubah hal-hal yang tidak bermanfaat bagi penunjang perkuliahan. Jika tidak maka perkuliahan yang efektif dipertaruhkan. Maka seharusnya para mahasiswa membuktikan bahwa bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

0 komentar:

Posting Komentar